Novel Pendekar Pedang Api – Halo kalian semua para pecinta novel kita jumpa lagi nih disini untuk bahas membahas banyak hal yang menyenangkan dan penuh dengan kejutan hanya untuk kalian semua para pembaca setia di Sahabat Berifkir. Kali ini seperti biasa kita akan membahas sebuah novel yang akan menemani kamu di beberapa waktu kedepan. Dan yang akan kita bahas adalah sebuah Novel Pendekar Pedang Api ya.
Yuk langsung aja simak ulasan kami sampai tuntas.
Tentang Novel Pendekar Pedang Api
Judul: Pendekar Pedang Api
Penulis: Bagus Effendik
Penerbit: Hinovel
Bahasa: Indonesia
Genre: Fantasi
Sinopsis dan Cuplikan Novel Pendekar Pedang Api
Kelahiran Ruu ditandai dengan kematian Sang Ayah Lurah Handoko dan gugurnya seluruh panglima perang manusia di kota Jombang.
Ruu yang sedari kecil telah kehilangan Ayahnya saat peperangan besar melawan arwah kegelapan. Saat itu desanya tengah hancur akibat dari peperangan yang maha dahsyat. Sehingga penduduk desa harus berpindah tempat atau mencari rumah baru. Agar terhindar dari bahaya kejahatan para manusia pembawa arwah jahat.
Ruu kecil yang ikut dalam pengungsian bertemu dengan seorang guru misterius. Dia adalah San Sang pedang arwah yang juga pernah bertarung dengan Ayahnya Ruu. Saat tanpa disengaja Ruu melihat keahlian pedang San dalam menumpas para arwah jahat.
Ruu menjadi begitu tertarik ingin menjadi murid San. Tetapi Ibu Ruu dahulu adalah kekasih San dan Ibu Ruu yang bernama Sanjana tidak menyetujui niat Ruu untuk berguru pada San.
Tiba-tiba terjadilah kembali serangan besar-besaran oleh kelompok arwah kegelapan. Penduduk desa Mojo yang sekarang sudah tak memiliki kepala desa seperti saat era Ayah Ruu sangatlah terancam.
Baca Juga:
Novel Pendekar Pedang Api Full Episode
Spoiler One Piece 1049 Lengkap Tanpa Terlewat
Saat seperti itulah San maju sebagai pelindung desa Mojo. Akhirnya karena merasa hutang budi akibat pertolongan San kepada warga desa. Ibu Sanjana mengijinkan Ruu belajar ilmu pedang untuk membalaskan dendam kematian Sang Ayah.
BLUUR.
Handoko tetap dengan posisi siap siaga di atas bukit sebelah barat desa Mojo. Tangannya tetap memegang ujung kedua pedangnya dengan pandangan tajam ke depan. Seolah ia tengah menunggu lawan yang telah lama ia nanti.
Kabut mulai datang merambat sekitar bukit. Bagaikan arak-arakan mendung gelap namun bergerak perlahan menyusuri atas bukit di mana Handoko berdiri. Semakin lama kabut semakin bertambah tebal dan seolah terus bergerak ke arah Handoko.
Embusan angin malam semilir membawa alur hawa dingin. Rupanya tak mampu menembus tekat Handoko sang kepala desa Mojo.
Handoko terus berdiri tegak dengan posisi membuat kuda-kuda kokoh di kaki-kakinya. Dalam hatinya berucap, aku harus terus melindungi desaku apa pun yang terjadi. Walau nyawa sebagai pertaruhannya akan aku lakukan demi warga desa.
Kabut yang datang pekat dan gelap mulai menampakkan ribuan sosok-sosok arwah kegelapan. Mata Handoko mulai membelalak, tidak menyangka bahwa musuh yang ia hadapi begitu banyaknya sedangkan ia hanya sendirian.
“Handoko, Handoko, Si Pak Kepala desa Mojo. Apa kau sudah siap menjemput ajalmu malam ini juga. Bahkan beberapa desa lain di sekitar desamu. Kami taklukkan tanpa sedikit pun melawan. Apa tidak sebaiknya kau menyerahkan diri saja. Lalu menjadi budakku seumur hidupmu dan biarkan kami menguasai desamu. Desa terakhir yang harus kami kuasai sebagai penguasa kegelapan seluruhnya,” Teriak Raja Kala berdiri paling depan dari barisan arwah jahat yakni pasukan kegelapan yang muncul dari balik kabut.
“Juih, Sengaja memang aku mencegat rombongan kalian di atas bukit harapan ini. Sengaja aku menanti kalian di atas bukit ini. Agar aku dapat mengalahkan kalian tanpa melibatkan warga desa Mojo di bawah sana,”
Cara Baca Mudah
Kalian bisa dengan mudah baca novel ini hanya dengan KLIK DISINI ya.
Akhir Kata
Sekian dan terima kasih sudah baca ulasan artikel kami dari awal sampai akhir ya. Jangan lupa juga untuk slalu mampir ke lapak kami yang hanya ada di Sahabat Berfikir untuk temukan banyak keseruan dan kejutan tak terduga lainnya ya.
Sampai jumpa dan SEE U <3