Full Chapter Baca Seru Novel Menantu Gratis

  • Sahabatberfikir
  • Jun 02, 2022

Novel Menantu – Hallow Hai Hai kalian kalian semua para Readers yang sedang baca tulisan ini sekarang, semoga kalian slalu sehat dan bahagia ya. Seperti biasa kita akan membahas banyak hal yang menyenangkan dan penuh dengan keseruan yang ada di dalam sebuah novel sederhana yang mampu membawa kamu masuk ke dalam alur ceritanya. Kali ini kita akan membahas sebuah Novel Menantu ya.

Yuk simak ulasan ini hingga akhir Readers!

Tentang Novel Menantu

Judul: Menantu
Penulis: Chandelier
Penerbit: Hinovel
Bahasa: Indonesia
Genre: Romansa

Sinopsis dan Cuplikan Novel Menantu

Han Dong adalah seorang pensiunan prajurit. Setelah kembali ke kota, ia dipaksa menjadi menantu keluarga Xia …

BLUUR.

“Awas, jangan sentuh aku.”

Tangan Han Dong terlepaskan, dengan mengernyitkan alis, dia melihat wanita yang berjalan di hadapannya dengan tidak stabil.

Ini adalah istri yang baru menikah dengan dia, ketika pejamuan berlangsung sampai setengah, istrinya pun seperti orang gila yang tidak berhenti minum, sehingga menjadi seperti sekarang, jalan saja susah.

“Jalang!”

Ternyata setelah mabuk, tetap saja masih begitu angkuh, Han Dong pun memarahnya dalam hati.

Baca Juga:

Baca Seru Novel Menantu Terhormat Full & Free

Novel Si Menantu Dokter Full Chapter Gratis

Walaupun marah dalam hati, begitu melihat dia terjatuh, Han Dong pun segera maju untuk menopangnya.

Xia Meng masih ada sedikit kesadaran, dia masih melawan dan memarah dengan kata-kata tidak jelas, “Han… Han Dong. Awas, jangan mendekat. Aku paling meremehkan orang yang tidak berprinsip demi uang seperti kamu… demi beberapa peser uang, kamu mau jadi menantu yang tinggal di pondok mertua indah. Kalau… kalau bukan ayahku memaksa aku, aku bahkan malas melihat kamu…”

…….

Kurang hajar, mabuk pun tidak lupa mengejek aku.

Xia Meng tidak begitu berat, mungkin tidak ada 50 kilo. Badan yang lunak seperti tidak ada tulang.

Dia bersedia menjadi menantu yang pondok mertua indah, selain untuk membalas budi, masih ada alasan yang lebih penting, yaitu dia terpana dengan Xia Meng.

Istrinya dia ini adalah wanita yang terkenal cantik di Kota Dongyang, orang yang mengejar dia sangatlah banyak.

Putih, kaya dan cantik terasa masih kurang jika digunakan untuk memuji Xia Meng. Sepasang kaki yang terlihat panjang, wajah yang dipahat dengan sempurna, kulit yang putih, walaupun tidak berdandan juga terlihat sangat bersinar.

Dan yang paling penting adalah kaya, setiap harinya menyetir BMW R8 pulang dan pergi kerja, sungguh mencuri perhatian.

Menikah dengan wanita seperti ini adalah sebuah kebanggaan.

Sebenarnya tidak, setelah Han Dong mendaftar nikah dengan dia, sampai sekarang pun masih belum menyentuh tangannya. Bukan tidak mau, tetapi begitu mulai ada pikiran itu, Xia Meng akan berubah menjadi harimau yang galak, terkadang mengejek Han Dong, terkadang bisa memukulnya juga. Ditambah lagi status Han Dong yang merupakan menantu pondok mertua indah, sehingga dia harus menunduk di hadapan Xia Meng. Dia terus bertahan diri dan berharap hari yang dia harapkan bisa tiba.

“Han Dong, kenapa kamu mau menikah dengan aku, jelas-jelas kamu tahu aku suka orang lain…” saat ini, Xia Meng yang mabuk mulai mencurahkan isi hati.

Han Dong pun tidak senang, siapa juga yang tahu kamu suka orang lain. Kalau bilang tahu, juga hari ini baru tahu. Di saat pejamuan, Xia meng seperti setelah melihat seorang pria yang bersetelan jas baru mulai tidak berhenti minum.

Masih dalam kesal, nafas di dalam pelukan pun menjadi teratur, Xia Meng sudah tertidur.

Cara Baca Mudah

Kalian bisa dengan mudah baca novel ini hanya dengan KLIK DISINI ya.

Akhir Kata

Sekian dan terima kasih sudah baca ulasan artikel sederhana kami ini sampai akhir ya. Jangan pernah lupa juga ya Readers untuk slalu mampir ke lapak seru kami yang hanya ada di Sahabat Berfikir untuk temukan banyak keseruan dan kejutan tak terduga lainnya ya.

Sampai jumpa ya di pembahasan kita selanjutnya dan SEE U <3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *