Novel Struggle For Life – Hei Hei Hallow Readers semua. Kali ini kita akan menemukan banyak keseruan dan kejutan menarik yang ada di dalam novel sederhana nih. Dan yang akan kita kupas tuntas kali ini adalah sebuah Novel Struggle For Life yang akan menemani kalian di beberapa waktu kedepan ya.
Simak aja yu langsung.
Tentang Novel Struggle For Life
Judul: Struggle For Life
Penulis: Bahiya Padmi
Penerbit: Hinovel
Bahasa: Indonesia
Genre: Romansa
Sinopsis dan Cuplikan Novel Struggle For Life
Wati gadis miskin yang terpaksa menjadi pelacur demi membayar hutang sang ibu pada rentenir berubah nama menjadi Eva. Eva disukai para pelanggan hingga mami sangat muncikari berusaha mempertahankan keberadaan Eva di rumah bordilnya. Eva bertemu Adnan, lelaki yang terlihat baik dan membuat Eva jatuh hati. Namun ternyata Adnan adalah pria brengsek yang tak mau bertanggungjawab saat Eva hamil. Demi anaknya Eva keluar dari rumah bordil dan berusaha menjalani kehidupan yang normal. Bagaimanakah perjuangan Eva menjadi wanita baik-baik di tengah cibiran tetangga?
BBLUR.
Hari masih gelap, bintang masih terlihat di langit. Kebanyakan manusia masih bergelung di kasur namun tidak bagi Wati dan keluarganya. Di sebuah rumah yang sangat sederhana saat semua orang masih tertidur, Wati dan ibunya telah sibuk di dapur. “Aduk adonannya yang rata!” “Iya, Mak.” Wati mengaduk dua buah baskom yang berisi dua adonan berbeda. Yang satu tepung untuk menggoreng pisang dan satu lagi untuk membuat tahu isi. Emak menyalakan 2 tungku api yang berbahan bakar kayu, sesekali ia meniup tungkunya dengan perantaraan bambu agar apinya merata. “Kalo adonannya udah rata, kupas pisang!” “Iya, Mak.”
Baca Juga:
Tidak ada pilihan lain bagi Wati kecuali menuruti perintah ibunya. Ini adalah aktivitas sehari-hari sebelum ia berangkat ke sekolah, saat teman-teman seusianya masih tidur ia sudah bermandi peluh. Dua adonan yang sudah diaduknya kini berpindah tangan. Emak siap menggoreng pisang dan tahu isi. Tanpa diperintah, Wati mengambil baskom berisi wortel, toge dan daun bawang. Tangan terampilnya memotong wortel menjadi potongan sebesar korek api. Wati dan ibunya asik di dapur sampai adzan subuh menyadarkan mereka. Tidak ada jam dinding di dapur sederhana itu. “Kalo udah selesai bangunin adek kamu, suruh mandi dan bersiap ke sekolah!” “Iya, Mak.” Perintah-perintah Emak sudah Wati hapal karena setiap pagi di dengarnya.
………….
Dan ia selalu menjawab ‘iya’ pada perintah ibunya. Wati berdiri meninggalkan emaknya di dapur yang berlantaikan tanah. Ia masuk ke kamar adiknya yang masih terlelap. Tetes-tetes air pada ember di kamar itu menimbulkan bunyi yang khas. Hujan masih juga belum reda sejak tengah malam tadi. Untunglah hujan tidak terlalu lebat hingga air yang menetes dari atap tidak terlalu deras. “Dek, bangun!” “Euh….” siswa kelas 4 SD itu melenguh. “Mandi, sholat subuh terus sekolah!” Wati mengguncangkan tubuh adiknya. “Iya….” Adi menjawab sambil membuka matanya perlahan.
Melihat adiknya sudah bangun, Wati pergi menuju kamar mandi untuk mandi. Ia juga harus bersiap ke sekolah. Setelah sholat subuh, Wati bersiap ke sekolah. Seragam putih abu-abunya telah dipakai dengan rapi, rambut hitam sebahu telah ia sisir dan mengepangnya. Wati membawa ranselnya ke dapur untuk diisi nasi uduk yang telah dibungkus oleh emak. Isi ransel Wati bukan hanya buku pelajaran tetapi juga nasi uduk yang akan ia jajakan kepada teman-temannya. Wati memasukkan sepuluh bungkus nasi uduk.
Cara Baca Mudah
Kalian bisa dengan mudah baca novel ini hanya dengan KLIK DISINI ya.
Akhir Kata
Sekian dan terima kasih sudah baca ulasan artikel kami dari awal smapai akhir ya. Jangan lupa untuk slalu mampir ke lapak kami yang tentunya hanya ada di Sahabat Berfikir untuk temukan banyak keseruan dan kejutan menarik lainnya ya, jangan sampai ketinggalan.
Sampai jumpa dan SEE U ❤️